Selasa, 20 Desember 2011

Kisah Romantik


RESEP















Cara Membuat Tempe



  1. siapkan kacang kedelai sebanyak 1 kg dan ragi tempe sebanyak 2 gram.
  2.  cuci bersih kacang kedelai dan rendam selama 24 jam.
  3. setelah direndam selama 24 jam, kacang kedelai mekar. Mulailah meremas-remas kacang   kedelai agar kulit arinya lepas.
  4. Setelah bersih, tuangkan kacang kedelai ke dalam panci dan beri air secukupnya. Rebus kacang kedelai selama kurang lebih 30 menit. Selama kacang kedelai direbus akan muncul buih putih seperti gambar diatas ini.
  5. Setelah direbus selama 30 menit, buang air yang tersisa di dalam panci. Kemudian, taruh kembali panci yang tinggal berisikan kacang kedelai diatas kompor. Aduk-aduk, jangan sampai hangus. Proses ini dilakukan untuk mengeringkan kacang kedelai. Jangan terlalu lama - karena kacang mudah hangus.
  6. Tuang kacang kedelai ke wadah yang memudahkan kacang kedelai menjadi dingin.
  7. Setelah dingin, taburkan ragi tempe (bisa dengan Rhizopus oryzae atau Rhizopus oligosporus) sebanyak 2 gram dan aduk rata (bagi anda yang tinggal di Eropa, ragi tempe bisa didapatkan disini...).
  8. Siapkan plastik dengan ukuran sesuai selera. Masukkan kacang kedelai ke dalam plastik hingga ketebalan kira-kira 2-3 cm.
  9. Tutup plastik (bisa dengan menggunakan lilin).
  10. Kemudian lubangi plastik yang telah berisi kacang kedelai dengan menggunakan pisau (atau garpu) kira-kira 8 lubang untuk setiap sisi atas dan sisi bawah.
  11. Simpan tempe didalam lemari. Alas yang dipakai untuk menyimpan adalah rak lemari es yang diganjal bagian bawahnya, sehingga ada sirkulasi udara. Diamkan selama kurang lebih 36 jam. Perhatian : Menurut pengalaman seorang teman, untuk yang merantau di negara yang mengalami suhu dingin, tempe kadang dibalut dengan handuk, agar lebih hangat sebelum dimasukan ke dalam lemari.
  12. setelah 36 jam, tempe siap diolah, dan di masak jadi masakan kesukaan kita. Selamat mencoba, semoga bermanfaat

Tarekh









Maimunah binti al-Harist


Nama lengkapnya Maimunah binti Al-Harits bin Hazn bin Bujair bin Al-Huzm bin Ruwaibah bin Abdullah bin Hilal bin Amir. Ibunya bernama Hindun binti Auf bin Zuhair bin Al-Harits Maimunah dilahirkan di Makkah Al-Mukarramah, enam tahun sebelum diutusnya Nabi Muhammad. Wanita yang masuk Islam ketika masih kecil ini berasal dari keturunan yang mulia. Dia memiliki pemikiran dewasa dan berperilaku baik. Dengan garis keturunan yang baik dan kedudukan mulia, maka cukuplah baginya untuk disebut sebagai wanita mulia dan dibanggakan.Dia menikah dengan Ibnu Mas’ud bin Amru bin Ats-Tsaqafi sebelum Islam, namun kemudian bercerai. Setelah itu dia menikah dengan Abu Ruham bin Abdul Uzza yang kemudian meninggal dunia. Kemudian dia menikah dengan Nabi Muhammad.

”Maimunah adalah wanita pemberani dan berjiwa patriotik, dia tak segan-segan bersikap keras kepada para pelaku kemaksiatan”

Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Maimunah adalah seorang wanita pemberani dan berjiwa patriotik. Bahkan dia tak segan-segan bersikap tegas serta keras kepada para pelaku kemaksiatan. Diriwayatkan, Ibnu Sa’ad menyebutkan, dari Yazid bin Al-Asham, dia berkata, “Pada suatu hari, seorang laki-laki kerabat Maimunah datang kepadanya. Dari laki-laki tersebut tercium bau minuman keras. Lantas Maimunah berkata dalam keadaan marah, ‘Demi Allah, mengapa engkau tidak keluar ke tengah-tengah kaum muslimin, lantas mereka akan mencambukmu?’” Atau dalam riwayat lain dia berkata, “Engkau jangan datang lagi kepadaku setelah hari ini, selamanya.” Maimunah kemudian menyuruh keluar, dan kerabatnya itu pun keluar.

Sungguh, tindakannya tersebut merupakan sikap patriotik biasa dari seorang wanita mulia lagi pemberani. Kemarahannya kepada seorang pemabuk itu diungkapkan di jalan yang benar, yaitu jalan Allah. Dengan begitu, dia berupaya untuk berpegang teguh kepada perintah Allah dan menerapkan hukum-hukumNya, sekalipun harus menerapkannya kepada kerabatnya sendiri.

”Dalam jihadnya di jalan Allah, dia pernah terkena panah musuh ketika sedang membawakan air untuk prajurit Islam yang telah lemah”

Keutamaan Maimunah binti Al-Harits tidak terbatas pada kekuatan iman, takwa, wara’, zuhud, dan kejujuran saja. Lebih dari itu, dia adalah seorang sahabat wanita yang memiliki kontribusi banyak dalam ranah jihad fi sabilillah. Maimunah ikut membantu mengobati tentara Islam yang terluka, membawa air dan menuangkannya ke mulut para mujahid yang kehausan di medan tempur. Tak hanya itu, dia juga membawakan untuk mereka perbekalan makanan. Ada yang mengatakan bahwa Maimunah adalah sahabat wanita pertama yang membentuk kelompok perempuan pemberi pertolongan kepada orang-orang terluka, atau orang-orang yang berjihad.

Dalam jihadnya di jalan Allah, dia pernah terkena panah musuh ketika sedang membawakan air untuk prajurit Islam yang telah lemah. Kalau bukan karena pertolongan Allah, hampir saja panah tersebut membunuhnya. Totalitas tanpa batas Maimunah dalam perjuangan Islam tak usah diragukan lagi. Dia layak menjadi teladan untuk seluruh kaum muslimin, terutama para muslimah, agar bersama-sama memperjuangkan agama Allah; tegaknya syariat Islam di buminya, baik dengan menyumbangkan harta, tenaga, jiwa, maupun waktu.



Resensi "Quantum Ikhlas"












“ Everything is within you Ask all from yourself…”  Jalaluddin Rumi

APAKAH sebenarnya "sukses" itu? Apakah sebenarnya tujuan hidup yang kita cari? Patut diingat sukses bukanlah karir dan finansial semata, tetapi juga termasuk keluarga yang harmonis, persahabatan, kesehatan, tingkat intelegensi, rasional, emosional, maupun kecerdasan spiritual. Banyak cara untuk sukses dan bahagia. Dan, seperti banyak orang, kita juga senantiasa bekerja keras berusaha berubah agar bisa menikmati hidup yang lebih menyenangkan.

Mengupas tuntas intisari Teknologi Quantum Ikhlas; buku berjudul Quantum Ikhlas ini berupaya mengomunikasikan pesan inti bagaimana manusia dapat memperoleh kebahagiaan hakiki dan mencapai sukses hidup; pekerjaan, materi, dan relasi yang menyenangkan, secara ikhlas.

Dalam buku ini, Erbe Sentanu mengedepankan tujuan utama filosofi quantum ikhlas; yaitu untuk mengembalikan fitrah manusia sebagai makhluk yang sempurna. Fitrah manusia berada di zona ikhlas. Manusia yang sempurna adalah manusia yang hidup seimbang dan utuh dengan seluruh kecerdasannya -kecerdasan fisik (PQ), kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ).

Menurut Erbe, ikhlas dalam hati manusia mewujud melalui perasaan-perasaan damai, sabar, mudah bersyukur, tawakal, dan menyerahkan urusan pada Tuhan ketika kita sudah berusaha maksimal. Dengan kata lain, tidak memaksakan kehidupan untuk selalu berjalan sesuai kehendak kita.

Buku ini merupakan buku pertama dari serial buku yang membahas tuntas Teknologi Quantum Ikhlas; hasil pemikiran dari proses belajar dan pengalaman pribadi penulisnya selama lebih dari 20 tahun. Buku ini disebut para pakar spiritual manca negara sebagai buku yang mengajarkan kunci mempraktikkan prinsip-prinsip kesuksesan hidup dan filosofi the Law of Attraction dari film The Secret. Menurut mereka, Quantum Ikhlas telah menggabungkan prinsip the Law of Attraction dengan nilai nilai luhur ketuhanan khas bangsa Indonesia untuk meraih sukses lahir batin, dunia akhirat.

"Saya sudah menyaksikan kedahsyatan film The Secret sejak tahun lalu, yang saya tidak sangka adalah kunci rahasianya ternyata justru saya dapatkan di Katahati Institute. Sekarang saya ikut membantu menyebarkan teknologi Quantum Ikhlas ke negara-negara lain di Asia," komentar G. Kuna Sekaran, Life Transformation Coach, Singapore.

Selama ini banyak buku motivasi dan strategi sukses lainnya lebih mengutamakan kemampuan intelegensia dari logika berpikir semata. Mengedepankan peran dan manfaat positive thinking. Jarang dan belum banyak yang mengulas pentingnya positive feeling (perasaan positif) yang membarengi positive thinking dalam proses mencapai tujuan, seperti yang diajarkan buku ini.

Sayang, bagi pembaca pemula, mungkin beberapa bagian buku ini dirasa agak "berat". Khususnya dari segi istilah-istilah bahasa teknis yang digunakan penulis ketika menjabarkan konsep-konsep abstrak fisika kuantum, energi positif feeling yang mendasari the Law of Attraction ke bahasa sehari-hari yang lebih membumi.

Namun, di luar itu, buku ini relatif mudah untuk diserap dan dipahami. Penulis berusaha mengimbangi "berat"-nya bahasa filosof dengan memasukkan sebanyak mungkin analogi. Salah satunya, mengibaratkan otak pikiran dan perasaan manusia sebagai komputer yang memiliki hardware dan software sebagai mesin sistem navigasi hidup. Sistem yang harus senantiasa di-upgrade, dibersihkan dari virus-virus pikiran dan perasaan bawah sadar negatif yang membuat manusia merasa takut, cemas, ragu, sulit memaafkan, dan sebagainya.

Inti pesan buku ini sarat makna, inspiratif, dan praktis. Berusaha membuka hati siapa saja yang ingin mengubah kehidupannya dengan mengubah dirinya sendiri. Harapan sang penulis, quantum ikhlas adalah jawaban dan obat manjur bagi penyakit dan tsunami hati yang kini banyak melanda masyarakat Indonesia. Sebagai manusia, kita diajak untuk menjadi miracle maker, pencipta keajaiban.

"Teknologi quantum ikhlas tidak semata membantu Anda memiliki harta yang Anda inginkan. Ia juga tidak sekadar memudahkan Anda mengerjakan hal-hal yang Anda inginkan. Teknologi quantum ikhlas akan membantu Anda menjadi orang yang berhak memiliki dan mengerjakan apa yang Anda inginkan, dengan lebih mudah," tulis Erbe Sentanu.


PERAN PEMUDA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI BIDANG PENDIDIKAN














BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
            Dewasa ini banyak lontaran kritik terhadap sistem pendidikan yang pada dasarnya mengatakan bahwa perluasan kesempatan belajar cenderung telah menyebabkan bertambahnya pengangguran tenaga terdidik dari pada bertambahnya tenaga produktif yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja. Kritik ini tentu saja beralasan karena data sensus penduduk memperhatikan kecenderungan yang menarik bahwa proporsi jumlah tenaga penganggur lulusan pendidikan yang lebih tinggi ternyata lebih besar dibandingkan dengan proporsi penganggur dari lulusan yang lebih rendah (Ace Suryadi, 1993: 134).

            Dengan kata lain persentase jumlah penganggur tenaga sarjana lebih besar dibandingkan dengan persentase jumlah pengganggur lulusan SMA atau jenjang pendidikan yang lebih rendah. Namun, kritik tersebut juga belum benar seluruhnya karena cara berfikir yang digunakan dalam memberikan tafsiran terhadap data empiris tersebut cenderung menyesatkan.

            Cara berfikir yang sekarang berlaku seolah-olah hanya memperhatikan pendidikan sebagai satu-satunya variabel yang menjelaskan masalah pengangguran. Cara berfikir seperti cukup berbahaya, bukan hanya berakibat pada penyudutan sistem pendidikan, tetapi juga cenderung menjadikan pengangguran sebagai masalah yang selamanya tidak dapat terpecahkan.

            Berdasarkan keadaan tersebut, penjelasan secara konseptual terhadap masalah-masalah pengangguran tenaga terdidik yang dewasa ini banyak disoroti oleh masyarakat, sangat diperlukan. Penjelasan yang bersifat konseptual diharapkan mampu mendudukkan permasalahan pada proporsi yang sebenarnya, khususnya tentang fungsi dan kedudukan sistem pendidikan dalam kaitannya dengan masalah ketenagakerjaan.

            Berangkat dari asumsi bahwa bertambahnya tingkat pengangguran disebabkan karena kegagalan sistem pendidikan, maka diperlukan adanya pendekatan-pendektan tertentu dalam pendidikan dan konsep Link and Match perlu dihidupkan kembali dalam sistem pendidikan.

1.2    Rumusan Masalah
     Berdasarkan latar belakang diatas, maka ada beberapa pertanyaan terkait konsep peran pemuda dalam pemberdayaan masyarakat dibidang pendidikan, yaitu:
1.    Bagaimana konsep dasar peran pemuda dalam pendidikan?
2.    Pendekatan-pendekatan apa saja yang digunakan untuk mewujudkan peran pemuda dalam pendidikan?
3.    Bagaimana hubungan antara pendidikan dan pemberdayaan masyarakat?

1.3  Tujuan
     Berangkat dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan ini adalah untuk:
1.    Mengetahui konsep dasar peranan pemuda dalam pendidikan
2.    Mengetahui Pendekatan-pendekatan apa saja yang digunakan untuk mewujudkan peranan pemuda dalam pendidikan
3.    Mengetahi hubungan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat











BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Peran Pemuda terhadap Pendidkan
     Tujuan dari pendidikan Indonesia termuat jelas dalam konstitusi. Lalu sudah sejauh mana upaya untuk memenuhi tujuan itu? Apakah bangsa ini sudah menyadari bahwa pendidikan merupakan proses terpenting untuk meningkatkan SDM di suatu Negara demi kemajuan negara itu disela bidang?
     Di usia yang lebih dari 62 tahun merdeka, ternyata pendidikan kita masih memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat dari antara lain belum terpenuhinya angggran pendidikan yang diamanatkan oleh konstitusi sebesar 20%, banyaknya sekolah-sekolah yang kondisinya sudah tidak layak, masih ada guru yang kualitasnya rendah, kontroversi UAN yang sampai sekarang masih belum selesai, dan yang masih hangat dibicarakan sekarang adalah beberapa Universitas terkemuka di Indonesia menolak masuk dalam perhimpunan SPMB, sistem pendidikan Indonesia yang kapitalistik, dan masih banyak lagi.
     Untuk sekarang penulis tidak akan membahas satu persatu permsalahan di atas. Namun di sini akan lebih terfokus mengenai bagaimana peran generasi muda terhadap masyarakat dalam dunia pendidikan. Dengan membidik permasalahan-permasalahan yang ada di dunia pendidikan tersebut. Namun, sebelum itu tentu harus dipahami terlebih dahulu siapa pemuda itu? Apa yang membedakannya dari yang lain sehingga dia cukup mendapatkan tempat yang khusus di masyarakat.
a)    Generasi muda
Generasi Muda adalah kata yang mempunyai banyak pengertian, namun dari pengertian-pengertian generasi muda mengarah pada satu maksud yaitu kumpulan orang-orang yang masih memunyai jiwa, semangat, dan ide yang masih segar dan dapat menjadikan Negara ini lebih baik, orang-orang yang mempunyai pemikiran yang visioner.
   Bahkan revolusi suatu bangsa itu biasanya didobrak oleh generasi mudanya. Terlepas dari apakah pemuda itu perlu digolongkan berdasarkan umur atau tidak. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Mentri Pemuda dan Olah raga Adiaksa Daud bahwa nanti akan ada pengaturan pemuda itu berdasarkan umur atau semangat. Pelopor yang melakukan langkah-langkah konkret bagi perubahan bangsa kearah yang lebih baik dan kepekaan terhadap realita social yang ada di masyarakat, memang menjadi ciri utama yang melekat pada pemuda.
   Di setiap bangsa, peran pemuda ternyata tidak sedikit. Pemuda menorehkan           sejarah penting bagi negeri tersebut. Sebagai contoh gerakan-gerakan mahasiswa    di Indonesia yang pernah terjadi sejak pra kemerdekaan, orde lama, orde baru,             dan reformasi. Yang mampu menumbangkan rezim besar seperti Soekarno dan      Soeharto, semua itu diawali dari ide-ide segar dan semangat juang dari kaum            muda yaitu mahasiswa. Selain itu revolusi kuba yang dipelopori oleh Che          Guevara juga dari seorang pemuda.
   Melihat contoh di atas dapat dilihat betapa besarnya pengaruh generasi muda itu bagi perubahan suatu bengsa. Bahkan nasib bangsa ini diletakkan di bahu generasi mudanya. Seperti yang dikatakan seorang anak muda bernama Soe Hok Gie bahwa sudah saatnya generasi muda bergerak dan melakukan perlawanan terhadap kaum-kaum tua yang memimpin negeri ini yang tidak berpihak kepada rakyat.
   Lalu pertanyaannya sekarang apa yang bisa dilakukan generasi muda terhadap masyarakat dalam bidang pendidikan? Jangan sampai julukan pemuda hanya dianggap suatu fase rutinan saja dalam kehidupan manusia. Fase itu pasti datang, tapi bagaimana menjadikan fase tersebut bermakna dan berguna bagi perubahan bangsa ini kearah yang lebih baik.
b)    Peran Pemuda Dalam Pendidikan.
Setelah mengetahui siapa generasi muda dan bagaimana pengaruhnya dalam perubahan suatu bangsa, serta mengetahui permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan kita maka seharusnyalah pemuda ikut andil dalam perubahan bangsa ini dalam hal pendidikan. Haruslah pemuda menjadi garda terdepan yang memperjuangkan hak rakyat untuk memperoleh pendidikan, seperti diamatkan oleh UUD 1945 pasal 31.
Dalam salah satu artikel yang ditulis oleh H. Abd. Hamid Wahid M.Ag moralitas pemuda menyongsong millennium ketiga, ia menuliskan kalau kata kunci dalam menghadapi millenium kedepan mau tidak mau adalah peningkatan kualitas SDM dalam pengetahuan, wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang standarnya adalah global.
Dan peran dari pemuda untuk mempelopori persiapan dalam hal peningkatan kualitas SDM ini sangat dibuthkan dan peningkatan kualitas SDM tentu saja tidak bisa lepas dari peningkatan kualitas pendidikan.
             Pemuda yang notabenenya sebagai pelopor harus memberikan kontribusi yang konkret terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Pemuda harus menjadi garda terdepan dalam mendobrak setiap kebijakan pemerintah dalam hal pendidikan yang tidak berpihak pada rakyat kecil. Pemuda harus bisa menjadi pressure groups terhadap pemerintah. Advokasikan kepada pemerintah gagasan-gagasan yang sekiranya dapat menjadikan pendidikan di Negara ini lebih baik.
Banyak cara yang dapat dilakukan dalam menyampaikan gagasan-gagasan tersebut, antara lain melalui perwakilan kita yang ada di DPR, mengikuti seminar-seminar, diskusi-diskusi, dan masih banyak lagi.
Ada langkah konkret yang dapat dilakukan antara lain, membangun sekolah alternatif. Sekolah alternatif sebagai lembaga alternatif untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat, tetapi berbeda dengan sekolah formal yang ada. Dan berdasarkan pengakuan dari siswa-siswa yang masuk sekolah alternatif, mereka justru lebih senang dan merasa sekolah alternatif lebih memberikan banyak manfaat ketimbang sekolah formal. Dan biasanya sekolah-sekolah alternatif ini didirikan latar belakangnya dari mahalnya biaya pendidikan di Indonesia.
Penulis ingat beberapa teman yang terlibat aktif dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan Indonesia dengan membangun sekolah alternatif. Seperti teman-teman di daerah Garut yang membangun sekolah alternatif di daerah yang cukup terpencil yaitu kampung Danoo, kira-kira satu jam perjalanan dari pusat kota Garut. Di sana mereka membangun sekolah alternatif untuk membantu anak-anak yang tidak mampu atau putus sekolah.
Selain itu ada kawan-kawan mahasiswa yang juga menjadi pengajar di sekolah alternatif yang bernama Taboo yang ada di daerah Dago Pojok Kota Bandung. Yang bergerak untuk membantu anak-anak dalam belajar setelah mereka sekolah serta mengembangkan potensi-potensi anak yang tidak sempat dikembangkan ketika anak disekolah karena padatnya materi teoritis yang harus dijejali kepada anak.
Tidak hanya itu, pemuda juga dapat berjuang melalui tulisan. Sebagai contoh, mahasiswa yang aktif dalam media kampus sering kali menulis dan mengangkat tema mengenai bagaimana pendidikan di Indonesia. Hal ini tidak lain dimaksudkan agar mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah sadar bagaimana sebenarnya kondisi pendidikan di Negeri ini. Dengan senjata media, pemuda juga dapat menyadarkan masyarakat bagaimana sebenarnya kondisi pendidikan Indonesia saat ini, karena terkait dengan fungsi dari media.
Ada juga pemuda yang arah gerakannya lebih kepada turun langsung ke jalanan. Aksi menuntut pemuerintah lebih memperhatikan nasib pendidikan di Negeri ini. Bagaimanapun metode aksinya yang penting dapat aspirasi masyarakat Dapat disampaikan kepada pemerintah dengan harapan keadaan pendidikan dapat berubah kearah lebih baik.
Selain itu pemuda juga bisa bergerak melalui jalan advokasi kepada masyarakat secara langsung. Artinya pemuda turun langsung masuk ke sektor masayarakat secara langsung dan memberikan penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya pendidikan.
Contoh-contoh di atas hanya beberapa dari arah atau sumbangsih pemuda terhadap upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Apa pun arah dan cara yang dilakukan generasi muda ini, sedikit atau banyak, cepat atau lambat pasti akan dapat berguna bagi negeri ini terutama dalam hal pendidikannya.
Di tengah krisis yang melanda negeri ini tentunya SDM-SDM yang berkualitas sanga dibutuhkan. Dan peningkatan kualitas SDM ini hanya dapat ditempuh melalui pendidikan yang berkualitas pula. Ketika negara tidak mampu memenuhi hak rakyat untuk mendapatkan pendidikan yang layak, pemuda harus bergerak. (latar belakang, tujuan, rumusan masalah), Isi (analisa & pembahasan).

2.2  Pendekatan yang digunakan Dalam Mewujudkan Peran Pemuda Dalam Pemberdayaan Masyarakat   Dibidang Pendidikan
1)   Pendekatan Individu
                             Bahwasanya peran pemuda sangatlah penting, karena pemuda merupakan generasi pembangunan suatu bangsa, untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bidang pendidikan hendaknya  Pendekatan pembelajaran secara individual , karena lebih mengena terhadap objek.
                             Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam pendekatan ini diantaranya adalah sebagai berikut:
a.    Mengajak masyarakat dari hati kehati untuk memahami arti pendidikan dan menyukai dunia pendidikan.
b.    Mengadakan acara-acara yang berhubungan dengan bidang pendidikan (seminar)
c.    Mengadakan perlombaan yang berhubungan dengan bidang pendidikan
d.    Memberikan kursus yang yang berhubungan dengan bidang pendidikan

2)   Pendekatan Sosial
                             Pendekatan sosial merupakan pendekatan yang didasarkan atas keperluan masyarakat pada saat ini. Pendekatan ini menitik beratkan pada tujuan pendidikan dan pada pemerataan kesempatan dalam mendapatkan pendidikan (Husaini Usman, 2006: 56). Menurut A.W. Gurugen pendekatan sosial merupakan pendekatan tradisional bagi pembangunan pendidikan dengan menyediakan lembaga-lembaga dan fasilitas demi memenuhi tekanan tekanan untuk memasukan sekolah serta memungkinkan pemberian kesempatan kepada murit dan orang tua secara bebas (Djumberansyah Indar, 1995: 30). Sebagai contoh penerapan pendekatan ini adalah diterapkannya sistem ganda melalui kebijakan Link and Match.
                             Menurut Bohar Soeharto perencanaan sosial adalah proses cara menjelaskan dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan masyarakat atau berhubungan dengan aspek sosial dari kehidupan individu untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien (Bohar Soeharto, 1991: 28).
                             Pendekatan yang dikemukakan Geruge ini bersifat tradisional dimana penekanan ini didasarkan kepada tujuan untuk memenuhi tuntutan atau permintaan seluruh individu terhadap pendidikan pada tempat dan waktu tertentu dalam situasi perekonomian, politik, dan kebudayaan yang ada pada waktu itu. Ini berarti bahwa sektor pendidikan harus menyediakan lembaga-lembaga pendidikan serta fasilitas untuk menampuk seluuruh kelompok umur yang ingin menerima pendidikan.
                             Pendekatan sosial dalam perencanaan pendidikan sebagaimana dimaksud diatas, pernah dituang secara tepat dalam Robbins Comunitte on Higher Education di Inggris pada tahun 1963 dengan alasan pemilihan pendektan ini bahwa: ”all young person qualified by ability and attaint ment to pursue a full time course in higher education should have the opportunity to do so” (Bohar Soeharto, 1991: 28). Selanjutnya dalam pendekatan ini ada beberapa kelemahan dalam pendekatan ini diantaranya adalah sebagai berikut:
1.    Pendekatan ini mengabaiakan masalah alokasi dalam skala nasional, dan secara samar tidak mempermasalahkan besarnya sumber daya pendidikan yang dibutuhkan arena beranggapan bahwa penggunaan sumberdaya pendidikan yang terbaik adalah untuk segenap rakyat Indonesia.
2.    Pendekatan ini mengabaiakn kebutuhan ketenagakerjaan (man power planning) yang diperlukan dimasyarakat sehingga dapat menghasilkan lulusan yang sebenarnya kurang dibutuhkan masyarakat.
3.    Pendekatan ini cenderung hanya menjawab pemerataan pendidikan saja sehingga kuantitas lebih diutamakan dari pada kualitanya (Syaefudin Sa’ud, 2006: 236).

2.3  Hubungan antara Pendidikan dan pemberdayaan Masyarakat

                 Pendidikan dan kegiatan pemberdayaan masyarakat hakikatnya untuk mewujudkan potensi masyarakat menjadi kekuatan yang mampu meningkatkan mutu hidup dan kehidupannya. Beberapa bentuk pendidikan dan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa/kota dalam kerangka “community education” dapat berupa pendidikan formal dan nonformal, penyuluhan pembangunan, komunikasi pembangunan, pendidikan kesejahteraan keluarga,  pendidikan vokasional, dan lain-lain. Dalam kontes ini Provinsi Jawa Tengah dalam mewujudkan provinsi vokasi dengan refleksi program pemberdayaan masyarakat desa sebagaimana dikenal dengan Bali Ndeso Mbangun Ndeso.
                 Pendidikan Nonformal sebagai bagian integral dari pembangunan pendidikan nasional yang diarahkan untuk menunjang upaya peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia yang cerdas, sehat, terampil, mandiri dan berakhlak mulia sehingga memiliki ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan. Pembangunan Pendidikan Non Formal (PNF) secara bertahap terus dipacu dan diperluas guna memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak mungkin dapat terlayani melalui jalur pendidikan formal (PF). Sasaran pelayanan PNF diprioritaskan pada warga masyarakat yang tidak pernah sekolah, putus sekolah penganggur/miskin dan warga masyarakat lain yang ingin belajar untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilannya sebagai bekal untuk dapat hidup lebih layak. Dengan semakin meluasnya pelayanan program PNF yang bermutu, akan memberikan kontribusi besar dalam usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat
                 Program studi Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri semarang sesuai dengan visi dan misinya adalah menghasilkan tenaga kependidikan akademik professional yang memiliki kemampuan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam pengelolaan lembaga dan program pendidikan, serta memberdayakan masyarakat diluar system persekolahan sesuai dengan kebutuhan pembangunan.