Puisi adalah bentuk karangan yang terkikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah
baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya, puisi dibedakan
atas puisi lama dan puisi baru.
A. PENGERTIAN PUISI LAMA
1. Pengertian:
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu
antara lain :
Jumlah kata dalam 1 baris
Jumlah baris dalam 1 bait
Persajakan (rima)
Banyak suku kata tiap baris
Irama
2. Ciri-ciri Puisi Lama
Ciri puisi lama:
a) Merupakan puisi rakyat
yang tak dikenal nama pengarangnya
b) Disampaikan lewat mulut ke
mulut, jadi merupakan sastra lisan
c) Sangat terikat oleh
aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima
3. Contoh Puisi LAMA:
Saat
di meja makan pertama:
muncul seribu bayangan duka
banyak yang berlalu, pagi itu
orang masih mabuk dengan impiannya
Dari radio keluar berita-berita basi, naiknya harga-harga
Bukan itu yang disebut perubahan!
“dimanakah sebernarnya keindahan bersemayam?”
muncul seribu bayangan duka
banyak yang berlalu, pagi itu
orang masih mabuk dengan impiannya
Dari radio keluar berita-berita basi, naiknya harga-harga
Bukan itu yang disebut perubahan!
“dimanakah sebernarnya keindahan bersemayam?”
Saat
di meja makan kedua :
kesepian menekan tiba-tiba
ada jerit dari lorong tak bertepi
maka hidup hanya sebuah perjalanan lurus, tak berjiwa
bukan pengembaraan, bukan petualangan
:meneruskan yang sudah ada
padahal hidup berjalan ke depan
kesepian menekan tiba-tiba
ada jerit dari lorong tak bertepi
maka hidup hanya sebuah perjalanan lurus, tak berjiwa
bukan pengembaraan, bukan petualangan
:meneruskan yang sudah ada
padahal hidup berjalan ke depan
B. MACAM_MACAM
PUISI LAMA:
1. MANTRA
Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan.
Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan.
Contoh:
Assalammu’alaikum
putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
Ciri-cirinya:
Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde.
Bersifat lisan, sakti atau magis
Adanya perulangan
Metafora merupakan unsur penting
Bersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan
lawan bicara) dan misterius
Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku
kata, baris dan persajakan.
2. Bidal
3. Pantun
adalah puisi Melayu asli
yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
CIRI – CIRI PANTUN :
1.
Setiap bait terdiri 4 baris
2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
3. Baris 3 dan 4 merupakan isi
4. Bersajak a – b – a – b
5. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
6. Berasal dari Melayu (Indonesia)
2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
3. Baris 3 dan 4 merupakan isi
4. Bersajak a – b – a – b
5. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
6. Berasal dari Melayu (Indonesia)
Contoh :
Ada
pepaya ada mentimun (a)
Ada mangga ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)
Ada mangga ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)
4. Seloka
Adalah pantun berkait
Ciri-ciri seloka
Ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair,
Namun ada seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
Contoh:
Lurus jalan kepaya kumbuh
Kayu jati bertimbal jalan
Dimana hati ta’kan rusuh
Ibu mati bapak berjalan
CIRI-CIRI GURINDAM:
a.
Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.
b. Berasal dari Tamil (India)
c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui sebab akibat.
b. Berasal dari Tamil (India)
c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui sebab akibat.
Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang
siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika
suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
6.Syair
Adalah puisi atau karangan
dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak. Biasanya terdiri dari 4
baris, berirama, keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair
(pada pantun, 2 baris terakhir yang mengandung maksud).
Cirri-ciri:
1. Tiap bait terdiri dari 4 larik
2. Jumlah suku kata setiap larik 8-12 suku kata
3. Berirama a a a a, sempurna atau tidak sempurna
4. Ke4 larik kalimatnya mempunyai perhubungan arti
5. Isinya nasihat, dongeng atau cerita
Contoh:
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipinpin sang raja nan bijaksana (a)
7.
Masnawi
Adalah jenis
puisi melayu lama yang berasal dari arab-parsi. Puisi ini berisi puji-pujian
tentang tingkah laku seseorang yang mulia.
Cirri-ciri:
1. Jumlah larik dan barisnya tergolong bebas
2. Skema rima berpasangan (aa,bb,cc,…)
3. Memuji-muji orang
Contoh:
UMAR
Umar yang adil dengan perinya
Nyatalahpunadil sama sendirinya
Dengan adil itu anaknya dibunuh
Itulah adalat yang benar dan sungguh
Dengan bedah antara isi alam
Ialah yang besar pada siang dan malam
Lagipun yang menjauhkan segala syar
Imamu’ilhak didalam kandang mahsyar
Barang yang hak tat’ala katakana begitu
Maka katanya sebenar begitu
8.
Ruba’i
Yaitu puisi
lama yang terdiri dari 4 baris sebait (sama dengan kuatrin). Skema
persajakannya adalah a a b a dan berisi tentang nasihat, puji-pujian atau kasih
saying.
Contoh:
Subhanallah apa
segala hal manusia
Yang tubuhnya
jadi tanah jadi duli yang sia
Tanah ini
kujadikan tubuhnya kemudian
Yang ada dahulu
ada padanya terlalu mulia
9.
Khit’ah
Yaitu puisi
lama yang terdiri dari 5 baris sebait (sama dengan quin)
Contoh:
Jikalau kulihat
dalam tanah pada ihwal sekalian ihsan
Tiada kudapat
bedakan pada antara rakyat dan sultan
Fan juga
sekalian yang ada, dengarkan yang Allah selalu berfirman
Kullu
man’alaihaa fanin, yaitu,
Barang siapa
yang ada di dalam bumi itu fana juga
10. Gazal
Yaitu puisi
lama yang terdiri dari delapan baris sebait (sama dengan stanza atau oktaf)
Contoh:
kekasihku seperti senyawa pun adalah terkasih, termulia juga
dan nyawa 1000
tahun lamanya pun hidup ada sia-sia juga
hanya jika pada
nyawa itu hamper denngan sedia suka juga
dan
menghilangkan cintanya pun itu kekasihku yang setia juga
11. Nazam
Yaitu puisi lama yang terdiri dari 12 baris sebait
Contoh:
Sukar hendak menyelami
Perasaaan dan hati wanita
Sama seperti sulitnya
Memahami bahasa ombak
Berdiri ditepi pantai
Aku terpesona oleh keindahan laut
Tupan bayu serta
Lambaian pohon-pohon kelapa
Namun menatap wajah wanita
Aku tergoda oleh senyumannya
Yang menyalakan rindu
Seperti terdapat banyak wanita
Maka begitulah pula
Ada ramai lelaki
Namun ketiadaan wanita
Mampu menukarkan dunia
Menjadi sebuah padang sepi
Yang kosong dan bisu
Terimakasih wanita
Tanpamu
Aku tak akan lahir kedunia ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar